Jakarta - PT Adi Sarana Armada, perusahaan jasa solusi transportasi yang merupakan bagian dari Grup Triputra menawarkan harga saham perdananya pada kisaran Rp 360-Rp 600 per lembar.
Perseroan berencana melepas 1,36 miliar saham atau setara 40,03% dari saham yang dicatatkan. Dengan mengaku harga batas atas, dana yang bisa diraih ASSA dalam IPO ini maksimal Rp 816 miliar.
Perseroan menjadwalkan masa penawaran 15-25 Oktober dengan perkiraan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) di pekan ketiga November 2012. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi, PT Bahana Securities dan PT Buana Capital.
Ia menambahkan, bisnis jasa transportasi untuk koporasi sangat cerah, terlebih mengingat ekonomi Indonesia yang baik.
Sebagai ilustrasi, perbankan memerlukan kendaraan 700-800 mobil untuk operasional. Dan dengan bekerja sama dengan ASSA, maka klien tidak perlu memikirkan biaya belanja kendaraan, termasuk operasional supir, asuransi dan perawatan.
"Kami tidak hanya menjual jasa sewa, tapi juga memenuhi kebutuhan transportasi perusahaan secara optimal," tuturnya di Jakarta, Senin (15/10/2012).
Hingga kini perseroan memiliki 33 kantor cabang. Berawal tahun 2003 yang hanya memiliki 819 unit armada, kini perseroan mampu melayani konsumen korporasi dengan 10.000 unit armada.
Selain untuk pebelian armada, hasil IPO sekitar 32% sebagai pembayaran pinjaman kepada Bank Mandiri, Bank QNB Kesawan, Bank International Indonesia, Bank Central Asia (BCA), BCA Syariah, Bank OCBC NISP, dan Bank Panin ANZ. Sedangkan 10 persen sisanya untuk pengembangan infrastruktur dan jaringan usaha.
detik
Perseroan berencana melepas 1,36 miliar saham atau setara 40,03% dari saham yang dicatatkan. Dengan mengaku harga batas atas, dana yang bisa diraih ASSA dalam IPO ini maksimal Rp 816 miliar.
Perseroan menjadwalkan masa penawaran 15-25 Oktober dengan perkiraan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) di pekan ketiga November 2012. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi, PT Bahana Securities dan PT Buana Capital.
Ia menambahkan, bisnis jasa transportasi untuk koporasi sangat cerah, terlebih mengingat ekonomi Indonesia yang baik.
Sebagai ilustrasi, perbankan memerlukan kendaraan 700-800 mobil untuk operasional. Dan dengan bekerja sama dengan ASSA, maka klien tidak perlu memikirkan biaya belanja kendaraan, termasuk operasional supir, asuransi dan perawatan.
"Kami tidak hanya menjual jasa sewa, tapi juga memenuhi kebutuhan transportasi perusahaan secara optimal," tuturnya di Jakarta, Senin (15/10/2012).
Hingga kini perseroan memiliki 33 kantor cabang. Berawal tahun 2003 yang hanya memiliki 819 unit armada, kini perseroan mampu melayani konsumen korporasi dengan 10.000 unit armada.
Selain untuk pebelian armada, hasil IPO sekitar 32% sebagai pembayaran pinjaman kepada Bank Mandiri, Bank QNB Kesawan, Bank International Indonesia, Bank Central Asia (BCA), BCA Syariah, Bank OCBC NISP, dan Bank Panin ANZ. Sedangkan 10 persen sisanya untuk pengembangan infrastruktur dan jaringan usaha.
detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar