Aceh atau serambi mekah selain terkenal dengan kopi aceh ternyata juga mempunyai kuliner khas lain berupa makanan yang berbahan dasar ayam. nama kuliner tersebut adalah ayam tangkap. kuliner khas ini berasal dari daerah aceh besar. tampilannya berupa daging ayam yang dipotong kecil-kecil dan dihidangkan dengan tumpukan daun temurui (daun kari) dan pandan yang menutupi potongan ayam. Makanan tersebut semakin populer pasca bencana alam tsunami dan menjadi salah satu makanan yang diminati bukan hanya warga Aceh tapi juga dari luar Aceh.
Untuk yang baru pertama kali mendengar nama makanan ini pasti akan bertanya-tanya kenapa kok namanya ayam tangkap. konon dinamakan ayam Tangkap karena dahulu si ayam ini benar2 masih hidup sblm dimasak, dan baru ditangkap dan dipotong2 saat mau dijadikan masakan ini, nah untuk itulah nama kuliner khas ini ayam tangkap.
keberhasilan masakan ini terletak pada cara menggorengnya. Ayam yang telah direndam (kalau saya lebih suka diungkeb) harus tenggelam dalam minyak saat digoreng dan jangan berhimpitan.Nah, setelah ayamnya agak kecoklatan baru dimasukan ‘dedaunan’nya seperti salam koja, pandan, cabai hijau, dan bawang merah. Goreng sekitar 3 menit lalu angkat.
Selama ini permintaan makanan ayam tangkap cukup tinggi. Bahkan banyak tamu dari luar Aceh yang memesan sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke daerah asal. Salah satu tempat makan favorit dan menyajika kuliner khas ini adalah rumah makan Cut Dek, Win Akustia, di Banda Aceh. Jadi kalau anda sedang berada di aceh wajib mampir dan mencoba kuliner yang lezat ini.
Resep
Memasak ayam tangkap terbilang susah-susah gampang, tetapi tidak ada salahnya kan kita mencobanya sendiri, dengan rasa yang sangat nikmat kita tidak akan menyesal pokoknya. untuk itu kami mencoba menampilkan resep dan cara membuat ayam tangkap yang di ambil dari beberapa sumber.
Bahan:
1 ekor ayam (sebaiknya ayam kampung)
1 liter minyak goreng
8 tangkai daun salam koja (temurui)
4 lembar daun pandan, iris kasar
1 cangkir air matang
2 buah cabai hijau
Bumbu:
3 siung bawang putih (3 siung dirajang, 3 siung dihaluskan)
3 buah bawang merah
5 buah cabe rawit
1 ruas ibu jari (2 cm) kunyit
1 ruas ibu jari (2 cm) jahe
1 sdt garam
air asam jawa, secukupnya
Cara membuat:
Potong ayam menjadi 24-30 potongan kecil, kemudian cuci bersih. Bila perlu, remas-remasdengan air perasan jeruk nipis.
Haluskan semua bumbu, campur dengan 200 ml air matang.
Masukkan potongan ayam ke dalam bumbu, dan rendam selama 10 menit.
Panaskan minyak di wajan besar sampai benar-benar mendidih. Goreng ayam sampai kecokelatan.
Semua ayam harus tenggelam dalam minyak dan jangan sampai terlalu berhimpitan satu sama lain.
Untuk hasil terbaik, gunakan wajan yang besar, dengan 2 liter minyak goreng. Atau, jangan menggoreng sekaligus, melainkan sedikit demi sedikit. (Ingat: keberhasilan masakan sederhana ini sangat bergantungpada teknik menggoreng).
Menjelang ayam matang, masukkan irisan bawang merah, daun salam koja, daun pandan, dan cabe hijau. Teruskan menggoreng sekitar tiga menit lagi. Angkat, tiriskan, dan segera hidangkan dalam keadaan panas. duniakuliner
Lebih enak lagi rasanya kalau ayamnya bener-bener hasil tangkapan sendiri,di jamin rasanya beda. ingat, jagan ayam tetangga atau ayam kampus ya. Wah liat gambarnya aja jadi Laper ni... Poskan komentarnya donk... Ngarep hehe
thx resepnya,
BalasHapuspercobaan pertamaku gagal, n percobaan kedua lumayan sukses.....
jgn lupa ayam kampungnya yg muda ya,
klo tua jdnya alot kayak karet