Notebook ini disebut-sebut bakal menjadi "predator" MacBook Pro.
Google akhirnya memperbaharui lini produk Chromebook. Setelah beberapa pekan santer rumor tentang Chromebook berlayar sentuh, raksasa Internet asal Menlo Park, California, ini akhirnya merilis Chromebook Pixel.
Chromebook versi terbaru ini berbeda dengan versi sebelumnya. Chromebook Pixel dikhususkan bagi pengguna tingkat tinggi (power user) yang sepenuhnya memanfaatkan komputasi awan atau Cloud.
Dari segi spesifikasi, perangkat ini muncul dengan layar 12,85 inci dengan kepadatan 2560 × 1700 piksel, atau 4,3 juta piksel, dengan aspek rasio 3:2.
Di dalamnya terbenam prosesor Intel Core i5 dan ruang penyimpanan gratis sebesar 1 TB di Google Drive selama tiga tahun.
Fitur layar menjadi sorotan utama. Kerapatan 239 piksel per inci menjadikan kualitas layar Chromebook sedikit lebih tinggi dari Macbook Pro besutan Apple dengan layar Retina 220 piksel per inci.
Dengan demikian, Google mencatat laptop besutannya memiliki layar dengan kepadatan tertinggi saat ini.
Lapisan layar sentuh Gorilla Glass 0,55 mm terpadu langsung pada layar, yang membuatnya antigores. Dengan perpaduan ini, Google mengklaim layar pada Pixel mampu memberikan pengalaman interaksi lebih smooth dengan tetap menjaga kejelasan gambar.
Perusahaan ini juga segera meluncurkan versi LTE (Long Term Evolution) dan telah bermitra dengan operator Verizon di AS untuk menawarkan mobile broadband 100 MB per bulan selama dua tahun.
Untuk Chromebook Pixel versi Wi-Fi standar, Google membanderol dengan harga US$1.299, atau setara Rp11,9 juta. Sedangkan versi LTE dipatok di harga US$1.449, atau setara Rp14,07 juta. Namun, versi LTE sementara ini hanya dikapalkan di AS mulai April.
Selain konvektivitas, perbedaan antara versi LTE dan Wi-Fi juga pada kapasitas SSD. Versi LTE datang dengan 64 GB SSD (solid state drive), sedangkan versi Wi-Fi dengan 32 GB SSD.
Google tidak menyebutkan siapa mitra produsen yang digandeng untuk memproduksi Chromebook Pixel. Namun, diakui mesin pencari raksasa itu, mitra mereka berbasis di Taiwan.
"Ini perangkat yang benar-benar istimewa," kata Vice President Google, SundarPichai pada konferensi pers di San Francisco, dilansir TechCrunch,
Jumat 22 Febuari 2013.
Pichai menekankan, Google ingin membuat perangkat khusus yang berjalan dengan menggunakan komputasi awan. "Ada sekelompok pengguna yang benar-benar berkomitmen berkomputasi awan," tambah dia.
Untuk port, Chromebook Pixel dilengkapi dua USB 2.0, Mini DisplayPort, 3,5 mm headset jack, slot kartu SD, dan webcam HD 720p. Sisi koneksi tersedia dual-band 802.11a/b/g/n Wi-Fi, serta Bluetooth 3.0.
Sabtu, 23 Februari 2013
2013, Notebook dan Tablet PC Jadi Produk Kunci
Penjualan desktop PC di Tanah Air terus merosot.
Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Yayasan Apkomindo) meramalkan pasar teknologi informasi (TI) Indonesia di tahun 2013 terus tumbuh. Notebook dan komputer tablet diprediksi akan menjadi dua gadget primadona yang sangat berperan.
Di tahun 2012, pasar tablet PC tumbuh sangat pesat, yakni 40 persen, dan diperkirakan menjadi 60 persen pada akhir tahun ini. Apkomindo memprediksi, kesuksesan tablet di pasar Tanah Air Indonesia akan terus berlangsung sampai tiga tahun mendatang, hingga 91 persen.
Tak kalah bergairah, penjualan notebook di tahun 2013 juga diproyeksikan tetap stabil, mencatat pertumbuhan berkisar 23-30 persen.
Menurut Nana Osay, Ketua DPD Apkomindo DKI Jakarta, rata-rata bisnis TI di Indonesia menghasilkan Rp150 triliun per tahun, di mana Rp50 triliun berasal dari penjualan PC, notebook, dan tablet. Sementara penjualan di pameran-pameran TI berkontribusi lima persen dari Rp50 triliun, kurang lebih Rp2,5 triliun.
"Saat ini, pertumbuhan tablet sudah mencapai 50 persen, dan diperkirakan akan terjual sebanyak tiga juta unit pada akhir tahun. Sementara penjualan desktop terus turun," kata Nana Osay, saat ditemui di Jakarta, 21 Februari 2013.
Era berubah sangat cepat. Empat tahun lalu, tutur dia, pasar TI disesaki berbagai produk PC. Di tahun ini, produk TI di Indonesia sudah dipenuhi oleh produk-produk tablet dan gadget.
"Perkembangan pasar TI tidak bisa diprediksi. Tren berubah sangat dan sulit ditebak akhirnya," ujar Nana Osay.
Saat ditanya mengenai pasar ultrabook yang mulai berkembang, menurut hemat Nana, pasar ultrabook cenderung mengerucut pada segmen kelas atas atau high end.
"Pasar ultrabook masih kecil, dianggap barang baru. Tapi, sekarang sudah banyak perusahaan yang mulai memasarkannya. Kemungkinan akan banyak peminat," ucap Nana Osay.
Untuk mendongkrak penjualan produk TI, Apkomindo terus menjalin kerja sama dengan Dyandra Promosindo dalam penyelenggaraan pameran TI. "Melalui pameran, para pengusaha akan lebih mudah untuk memasarkan produk-produknya," tutup Nana Osay.
Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Yayasan Apkomindo) meramalkan pasar teknologi informasi (TI) Indonesia di tahun 2013 terus tumbuh. Notebook dan komputer tablet diprediksi akan menjadi dua gadget primadona yang sangat berperan.
Di tahun 2012, pasar tablet PC tumbuh sangat pesat, yakni 40 persen, dan diperkirakan menjadi 60 persen pada akhir tahun ini. Apkomindo memprediksi, kesuksesan tablet di pasar Tanah Air Indonesia akan terus berlangsung sampai tiga tahun mendatang, hingga 91 persen.
Tak kalah bergairah, penjualan notebook di tahun 2013 juga diproyeksikan tetap stabil, mencatat pertumbuhan berkisar 23-30 persen.
Menurut Nana Osay, Ketua DPD Apkomindo DKI Jakarta, rata-rata bisnis TI di Indonesia menghasilkan Rp150 triliun per tahun, di mana Rp50 triliun berasal dari penjualan PC, notebook, dan tablet. Sementara penjualan di pameran-pameran TI berkontribusi lima persen dari Rp50 triliun, kurang lebih Rp2,5 triliun.
"Saat ini, pertumbuhan tablet sudah mencapai 50 persen, dan diperkirakan akan terjual sebanyak tiga juta unit pada akhir tahun. Sementara penjualan desktop terus turun," kata Nana Osay, saat ditemui di Jakarta, 21 Februari 2013.
Era berubah sangat cepat. Empat tahun lalu, tutur dia, pasar TI disesaki berbagai produk PC. Di tahun ini, produk TI di Indonesia sudah dipenuhi oleh produk-produk tablet dan gadget.
"Perkembangan pasar TI tidak bisa diprediksi. Tren berubah sangat dan sulit ditebak akhirnya," ujar Nana Osay.
Saat ditanya mengenai pasar ultrabook yang mulai berkembang, menurut hemat Nana, pasar ultrabook cenderung mengerucut pada segmen kelas atas atau high end.
"Pasar ultrabook masih kecil, dianggap barang baru. Tapi, sekarang sudah banyak perusahaan yang mulai memasarkannya. Kemungkinan akan banyak peminat," ucap Nana Osay.
Untuk mendongkrak penjualan produk TI, Apkomindo terus menjalin kerja sama dengan Dyandra Promosindo dalam penyelenggaraan pameran TI. "Melalui pameran, para pengusaha akan lebih mudah untuk memasarkan produk-produknya," tutup Nana Osay.
Harpoen, Aplikasi Mobile Indonesia Jadi Juara Dunia
Aplikasi mobile pertama dari Indonesia yang mendapat gelar ini.
Harpoen, aplikasi berbasis lokasi besutan anak bangsa, berhasil menyabet gelar juara dunia aplikasi mobile dalam kategori pariwisata dan budaya, pada ajang World Summit Award (WSA) Mobile 2012, yang digelar 3-5 Februari silam di Abu Dhabi.
Konsep Harpoen menarik: menjadikan suatu area menjadi media sosial. 'Grafiti digital'-nya memungkinkan pengguna untuk meninggalkan 'harp' atau virtual tag yang dikaitkan dengan lokasi tertentu.
Dijelaskan, Harpoen menawarkan cara untuk berkomunikasi dengan masa depan dan untuk menghubungkan orang dengan sejarah, serta memberikan rekomendasi dan opini tentang lingkungan sekitarnya.
Harpoen bersama tujuh aplikasi mobile lainnya dari seluruh dunia menjadi delapan juara dunia di acara dua tahunan yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini. Ajang penghargaan ini digelar oleh Pusat Internasional Austria untuk Media Baru dengan dukungan dari pemerintah Abu Dhabi.
Harpoen adalah aplikasi mobile pertama dari Indonesia yang mendapat gelar ini.
Juara lainnya adalah iButterfly dari Hong Kong di sektor mobile commerce, RoadRoid dari Swedia yang menawarkan konsep "pemerintahan ponsel", Proyek Noah dari Kanada soal pendidikan seluler, dan HandTalk dari Brasil di bidang pemberdayaan mobile. Untuk mengetahui juara lainnya, Anda bisa mengklik tautan ini.
Anggota juri memilih Harpoen sebagai juara berdasarkan keunikan konsep, pelaksanaan, potensi untuk menjangkau khalayak global, dan penerapannya secara komersial. Menariknya, anggota juri terdiri dari CEO, beberapa tokoh dan ahli strategi ternama di industri ponsel global, termasuk Ralph Simon dari Inggris, yang secara luas dianggap sebagai visioner ponsel dan "ayah" dari nada dering.
Menemani Simon, ada Gary Schwartz dari Kanada, seorang pengusaha berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia ponsel; Harri Koponen, COO dari Rovio, pembuat fenomena Angry Birds; dan eksekutif dari SAP, Dolby, serta kepala riset global Mobile Monday.
"Kami merasa sangat berterima kasih dapat penghargaan tingkat global dari juri-juri yang begitu berbobot," kata salah seorang pendiri Harpoen, Agatha Simanjuntak-Ellis, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews. "Dan, tentunya kami sangat bangga dapat membawa nama Indonesia ke kompetisi ini."
Harpoen mengalahkan platform mobile panduan wisata dari Italia, pemesanan layanan taksi global dari Estonia, sebuah aplikasi berbagi pengalaman spontan dari Uganda, dan pemandu wisata mobile dari Austria yang mempunyai lebih dari 3,5 juta download.
Dalam presentasinya, Harpoen memamerkan bagaimana aplikasi ini telah digunakan secara global oleh puluhan ribu pengguna yang telah berbagi 50 ribu pesan dan kenangan di seluruh dunia sejak soft launch Harpoen 1.0 pada Maret 2012 lalu.
Kesuksesan Harpoen di WSA didukung oleh Shinta Dhanuwardoyo, yang sudah menjadi country expert WSA sejak tahun 2009. "Saya berharap kesuksesan Harpoen bisa menjadi contoh aplikasi yang mengedukasi, bukan hanya sekadar social media," tutur Shinta.
Jika menggunakan perangkat Apple, Anda bisa mengunduh Harpoen melalui tautan berikut ini. Sementara bagi pengguna Android, Anda baru bisa mencicipi Harpoen, Maret nanti
Harpoen, aplikasi berbasis lokasi besutan anak bangsa, berhasil menyabet gelar juara dunia aplikasi mobile dalam kategori pariwisata dan budaya, pada ajang World Summit Award (WSA) Mobile 2012, yang digelar 3-5 Februari silam di Abu Dhabi.
Konsep Harpoen menarik: menjadikan suatu area menjadi media sosial. 'Grafiti digital'-nya memungkinkan pengguna untuk meninggalkan 'harp' atau virtual tag yang dikaitkan dengan lokasi tertentu.
Dijelaskan, Harpoen menawarkan cara untuk berkomunikasi dengan masa depan dan untuk menghubungkan orang dengan sejarah, serta memberikan rekomendasi dan opini tentang lingkungan sekitarnya.
Harpoen bersama tujuh aplikasi mobile lainnya dari seluruh dunia menjadi delapan juara dunia di acara dua tahunan yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini. Ajang penghargaan ini digelar oleh Pusat Internasional Austria untuk Media Baru dengan dukungan dari pemerintah Abu Dhabi.
Harpoen adalah aplikasi mobile pertama dari Indonesia yang mendapat gelar ini.
Juara lainnya adalah iButterfly dari Hong Kong di sektor mobile commerce, RoadRoid dari Swedia yang menawarkan konsep "pemerintahan ponsel", Proyek Noah dari Kanada soal pendidikan seluler, dan HandTalk dari Brasil di bidang pemberdayaan mobile. Untuk mengetahui juara lainnya, Anda bisa mengklik tautan ini.
Anggota juri memilih Harpoen sebagai juara berdasarkan keunikan konsep, pelaksanaan, potensi untuk menjangkau khalayak global, dan penerapannya secara komersial. Menariknya, anggota juri terdiri dari CEO, beberapa tokoh dan ahli strategi ternama di industri ponsel global, termasuk Ralph Simon dari Inggris, yang secara luas dianggap sebagai visioner ponsel dan "ayah" dari nada dering.
Menemani Simon, ada Gary Schwartz dari Kanada, seorang pengusaha berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di dunia ponsel; Harri Koponen, COO dari Rovio, pembuat fenomena Angry Birds; dan eksekutif dari SAP, Dolby, serta kepala riset global Mobile Monday.
"Kami merasa sangat berterima kasih dapat penghargaan tingkat global dari juri-juri yang begitu berbobot," kata salah seorang pendiri Harpoen, Agatha Simanjuntak-Ellis, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews. "Dan, tentunya kami sangat bangga dapat membawa nama Indonesia ke kompetisi ini."
Harpoen mengalahkan platform mobile panduan wisata dari Italia, pemesanan layanan taksi global dari Estonia, sebuah aplikasi berbagi pengalaman spontan dari Uganda, dan pemandu wisata mobile dari Austria yang mempunyai lebih dari 3,5 juta download.
Dalam presentasinya, Harpoen memamerkan bagaimana aplikasi ini telah digunakan secara global oleh puluhan ribu pengguna yang telah berbagi 50 ribu pesan dan kenangan di seluruh dunia sejak soft launch Harpoen 1.0 pada Maret 2012 lalu.
Kesuksesan Harpoen di WSA didukung oleh Shinta Dhanuwardoyo, yang sudah menjadi country expert WSA sejak tahun 2009. "Saya berharap kesuksesan Harpoen bisa menjadi contoh aplikasi yang mengedukasi, bukan hanya sekadar social media," tutur Shinta.
Jika menggunakan perangkat Apple, Anda bisa mengunduh Harpoen melalui tautan berikut ini. Sementara bagi pengguna Android, Anda baru bisa mencicipi Harpoen, Maret nanti
Google Glass Dipastikan Meluncur Tahun Ini, Harganya?
Jakarta - Kabar baru mengenai Google Glass kembali keluar. Kali ini situs TheVerge mendapatkan waktu perilisan untuk kacamata pintar tersebut.
Dalam sebuah interview, Product Director Google Glass, Steve Lee mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menghadirkannya bagi konsumen di akhir tahun 2013 ini meski tidak menyebutkan tanggal pastinya.
Sebelumnya, tepatnya pada bulan Juni tahun lalu, Google telah menghadirkan pre-order bagi para developer di ajang Google I/O dengan harga USD 1.500 atau sekitar Rp 14,5 juta (USD 1=Rp 9.708).
Dan seperti dikutip dari TheVerge, Sabtu (23/2/2013), Google akan membanderolnya kurang dari harga tersebut untuk calon pembeli produk mereka setelah dipasarkan secara luas.
Meskipun sebelumnya ada tanda-tanda bahwa Google akan merilis kacamata augmented realitynya itu pada tahun 2013, namun baru kali ini mereka memberikan informasi lebih spesifik.
Cnet melaporkan, Glass akan bisa terhubung ke ponsel Android dan iPhone melalui Bluetooth. Seperti diberitakan sebelumnya, kacamata ini bisa menerima perintah suara dari penggunanya untuk melakukan sejumlah tugas dan menampilkan informasi di heads up display (HUD)-nya.
Dalam sebuah interview, Product Director Google Glass, Steve Lee mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menghadirkannya bagi konsumen di akhir tahun 2013 ini meski tidak menyebutkan tanggal pastinya.
Sebelumnya, tepatnya pada bulan Juni tahun lalu, Google telah menghadirkan pre-order bagi para developer di ajang Google I/O dengan harga USD 1.500 atau sekitar Rp 14,5 juta (USD 1=Rp 9.708).
Dan seperti dikutip dari TheVerge, Sabtu (23/2/2013), Google akan membanderolnya kurang dari harga tersebut untuk calon pembeli produk mereka setelah dipasarkan secara luas.
Meskipun sebelumnya ada tanda-tanda bahwa Google akan merilis kacamata augmented realitynya itu pada tahun 2013, namun baru kali ini mereka memberikan informasi lebih spesifik.
Cnet melaporkan, Glass akan bisa terhubung ke ponsel Android dan iPhone melalui Bluetooth. Seperti diberitakan sebelumnya, kacamata ini bisa menerima perintah suara dari penggunanya untuk melakukan sejumlah tugas dan menampilkan informasi di heads up display (HUD)-nya.
'Si Gahar' Optimus G Dibanderol Rp 6,5 Juta di Indonesia
Jakarta - LG bersiap memasarkan smartphone Android terbarunya, Optimus G di Indonesia. Optimus G, dengan spesifikasi tinggi dan desain lumayan elegan tersebut adalah Android terbaik LG yang masuk pasar Indonesia sejauh ini.
Memang di atas kertas, Optimus G punya hardware powerful. Ia memakai prosesor quad core 1,5 GHz generasi terbaru dari Qualcomm, Snapdragon S4 Pro serta RAM 2GB.
Optimus G berukuran cukup bongsor dengan luas layar 4,7 inch resolusi 1280 x 768 pixel. Ia memakai teknologi layar True HD IPS Plus yang diklaim lebih jernih dari layar produk kompetitor seperti Galaxy S III atau One X.
Spesifikasi lainnya meliputi kamera utama 13 megapixel, kamera depan 1,3 megapixel, baterai 2.100 mAh, konektivitas 4G LTE, memori internal 32GB, dan sistem operasi Android Jelly Bean dengan kustomisasi user interface Optimus 3.0.
"Optimus G juga punya fitur fitur khusus seperti live zooming untuk memperbesar video saat sedang diputar," kata Nam Tae Kim, Product Manager LG dalam sesi media terbatas preview Optimus G.
Ya, beberapa fitur di bidang software coba ditonjolkan di Optimus G. Selain live zooming, ada fungsi Q Slide untuk mengakses dua layar berbeda secara bersamaan.
Dengan Q Slide, pengguna misalnya dapat mengakses SMS sambil tetap menonton film. Caranya, layar video bisa diturunkan tingkat transparansinya saat mengakses SMS, sehingga pengguna bisa mengetik di atasnya.
Optimus G saat ini sudah bisa dipesan seharga Rp 5,5 juta di Erafone dan Global Teleshop. Saat diluncurkan pada awal Maret, harga resminya menjadi Rp 6,5 juta.
Sejatinya sudah ada penerus Optimus G yaitu G Pro. Namun handset ini belum lama diperkenalkan dan tampaknya masih cukup lama menghampiri Indonesia.
Memang di atas kertas, Optimus G punya hardware powerful. Ia memakai prosesor quad core 1,5 GHz generasi terbaru dari Qualcomm, Snapdragon S4 Pro serta RAM 2GB.
Optimus G berukuran cukup bongsor dengan luas layar 4,7 inch resolusi 1280 x 768 pixel. Ia memakai teknologi layar True HD IPS Plus yang diklaim lebih jernih dari layar produk kompetitor seperti Galaxy S III atau One X.
Spesifikasi lainnya meliputi kamera utama 13 megapixel, kamera depan 1,3 megapixel, baterai 2.100 mAh, konektivitas 4G LTE, memori internal 32GB, dan sistem operasi Android Jelly Bean dengan kustomisasi user interface Optimus 3.0.
"Optimus G juga punya fitur fitur khusus seperti live zooming untuk memperbesar video saat sedang diputar," kata Nam Tae Kim, Product Manager LG dalam sesi media terbatas preview Optimus G.
Ya, beberapa fitur di bidang software coba ditonjolkan di Optimus G. Selain live zooming, ada fungsi Q Slide untuk mengakses dua layar berbeda secara bersamaan.
Dengan Q Slide, pengguna misalnya dapat mengakses SMS sambil tetap menonton film. Caranya, layar video bisa diturunkan tingkat transparansinya saat mengakses SMS, sehingga pengguna bisa mengetik di atasnya.
Optimus G saat ini sudah bisa dipesan seharga Rp 5,5 juta di Erafone dan Global Teleshop. Saat diluncurkan pada awal Maret, harga resminya menjadi Rp 6,5 juta.
Sejatinya sudah ada penerus Optimus G yaitu G Pro. Namun handset ini belum lama diperkenalkan dan tampaknya masih cukup lama menghampiri Indonesia.
Minggu, 10 Februari 2013
Asus Dikabarkan Besut Phablet 7 Inch Berbasis Intel
Persaingan harga di mulai awai 2013. Pasar tablet kian beragam. Asus dikabarkan akan merilis tablet Fonepad berukuran 7 inch di ajang Mobile World Congress, 25 Februari mendatang.
Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, pembesut Nexus 7 itu akan membanderol harga piranti yang dimaksud hanya sedikit lebih mahal dibandingkan Nexus 7.
Dari foto yang bocor di internet terlihat bahwa tablet ini akan memiliki bodi alumunium dan badge Intel di bagian belakangnya, demikian seperti dilansir dari Cnet, Sabtu (9/2/2013).
Spesifikasi lainnya yang turut beredar adalah ia akan dibenamkan prosessor Intel Atom dengan grafis Imagination PowerVR SGX540, 1,280x800 IPS touch screen, RAM 1 GB, kapasitas penyimpanan hingga 32GB, dan kamera depan 1,2 MP.
Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan, pembesut Nexus 7 itu akan membanderol harga piranti yang dimaksud hanya sedikit lebih mahal dibandingkan Nexus 7.
Dari foto yang bocor di internet terlihat bahwa tablet ini akan memiliki bodi alumunium dan badge Intel di bagian belakangnya, demikian seperti dilansir dari Cnet, Sabtu (9/2/2013).
Spesifikasi lainnya yang turut beredar adalah ia akan dibenamkan prosessor Intel Atom dengan grafis Imagination PowerVR SGX540, 1,280x800 IPS touch screen, RAM 1 GB, kapasitas penyimpanan hingga 32GB, dan kamera depan 1,2 MP.
Bos Google Makin Tajir, Jual Saham Rp 23 Triliun
Apakah anda ingi setajir bos yang satu ini ? Chairman Google Eric Schmidt dilaporkan bakal menjual separuh saham miliknya yang ada di raksasa mesin pencari tersebut. Bila deal, tentu saja Schimdt akan mendapatkan dana segar dalam jumlah yang sangat besar.
Dalam dokumen Securities and Exchange Commision (SEC) terungkap, sekitar 42% atau 3,2 juta lembar saham milik Schimdt berencana untuk dilepas. Dengan jumlah tersebut, Schimdt setidaknya dapat meraup dana USD 2,5 miliar atau sekitar Rp 23,7 triliun.
Pun demikian, Dijualnya saham milik Schimdt tidak akan mempengaruhi posisi eksekutif kawakan tersebut. Sebab dia masih memiliki 4,4 juta lembar saham dari total 7,6 juta saham yang dimilikinya.
Dikutip detikINET dari Guardian, Senin (11/2/2013), aksi penjualan ini tak lepas dari rencana Google memberikan apa yang disebut 'individual asset diversification and liquidity'.
Menurut SEC, penjualan saham tersebut akan dilakukan bertahap di tahun ini agar tidak mempengaruhi harga saham perusahaan.
Tahun lalu, majalah Forbes memperkirakan kekayaan Schmidt mencapai USD 7,7 miliar. Alhasil, jika penjualan sahamnya berjalan lancar, Schimdt dipastikan bakal semakin tajir, bahkan bisa menyaingi duo pendiri Google -- Sergey Brin dan Larry Page -- yang masih lebih lebih kaya dari Schmidt untuk sekarang ini.
Schmidt sendiri pernah bekerja di Bell Labs, Xerox dan Sun Microsystems, ia menghasilkan sebagian besar kekayaannya di Google.
Dalam dokumen Securities and Exchange Commision (SEC) terungkap, sekitar 42% atau 3,2 juta lembar saham milik Schimdt berencana untuk dilepas. Dengan jumlah tersebut, Schimdt setidaknya dapat meraup dana USD 2,5 miliar atau sekitar Rp 23,7 triliun.
Pun demikian, Dijualnya saham milik Schimdt tidak akan mempengaruhi posisi eksekutif kawakan tersebut. Sebab dia masih memiliki 4,4 juta lembar saham dari total 7,6 juta saham yang dimilikinya.
Dikutip detikINET dari Guardian, Senin (11/2/2013), aksi penjualan ini tak lepas dari rencana Google memberikan apa yang disebut 'individual asset diversification and liquidity'.
Menurut SEC, penjualan saham tersebut akan dilakukan bertahap di tahun ini agar tidak mempengaruhi harga saham perusahaan.
Tahun lalu, majalah Forbes memperkirakan kekayaan Schmidt mencapai USD 7,7 miliar. Alhasil, jika penjualan sahamnya berjalan lancar, Schimdt dipastikan bakal semakin tajir, bahkan bisa menyaingi duo pendiri Google -- Sergey Brin dan Larry Page -- yang masih lebih lebih kaya dari Schmidt untuk sekarang ini.
Schmidt sendiri pernah bekerja di Bell Labs, Xerox dan Sun Microsystems, ia menghasilkan sebagian besar kekayaannya di Google.
Langganan:
Komentar (Atom)