Istanbul - Sebuah klaim yang dilontarkan seorang mantan wasit asal Turki niscaya mengundang reaksi, setelah ia menyebut bahwa UEFA telah mengakali proses pengundian perempatfinal Liga Champions dan Liga Europa.
Semasa masih menjadi pengadil lapangan, Ahmet Cakar pernah masuk ke jajaran wasit-wasit terkemuka karena pernah mewasiti laga-laga Liga Champions dan juga Piala Eropa 1996.
Setelah pensiun dari korps baju hitam, Cakar banting setir menjadi pengamat sepakbola. Di karier barunya itu, ia lantas dikenal sebagai salah satu sosok kontroversial.
Reputasi itu bukan tanpa alasan jika melihat komentarnya saat ini, terkait dengan hasil pengundian babak delapan besar Liga Champions dan Liga Europa. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Turki, Beyaz TV, Cakar lugas menuding bahwa UEFA telah mengakali pengundian itu demi memastikan klub tertentu tidak saling bertemu.
"UEFA memanipulasi pengundian Liga Champions dan Liga Europa," cetusnya seperti dikutip ESPN Soccernet.
Menurut Cakar, UEFA melakukan manipulasi itu salah satunya untuk menghindari pertemuan antara Real Madrid dengan Barcelona di perempatfinal.
Cakar berteori bahwa Steve McManaman dan Patrick Kluivert, yang melakukan pengundian, sudah diminta untuk membawa sebuah alat yang dapat merasakan getaran di bola-bola yang akan mereka pilih.
Hasilnya adalah, Real Madrid berjumpa Galatasaray, Barcelona menghadapi PSG, Bayern Munich melawan Juventus, dan Malaga berjumpa Borussia Dortmund, di Liga Champions. Sementara di Liga Europa ada Chelsea kontra Rubin Kazan, Tottenham Hotspur versus Basel, Fenerbahce menghadapi Lazio, dan Benfica lawan Newcastle United.
Ditambahkan ESPN Soccernet, pada bulan Desember lalu pengundian babak 16 besar Liga Champions membuahkan hasil serupa dengan sesi latihan yang dilakukan sebelumnya di hari yang sama, di mana kemungkinan hal itu terjadi diperkirakan cuma sekitar satu berbanding 2 juta.